Tuesday, April 20, 2010

Misteri Cinta & cowok

All the love in the world

Love is a chemical process...
Tahu nggak, perjalanan cinta yang selama ini kita rasakan itu ternyata sebuah proses kimia, lho! menurut sebuah penelitian, cinta nggak mesti datang lewat mata, lalu turun ke hati. namun, bisa juga datang lewat indera lainnya, seperti hidung atau telinga. sinyal-sinyal dari kedua indera tersebut merangsang otak untuk memproduksi sejumlah senyawa kimia yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh. dalam hal ini, otak berperan penting sebagai 'pusat pengendali' proses cinta. jadi, cinta juga terjadi akibat proses kimia, bukan cuma perasaan. Makanya, kenapa coba, orang jatuh cinta seringkali tersipu malu? wajah memerah, tangan berkeringat dingin dan kadang napasnya pun jadi nggak teratur. itu akibat proses kimia yang ditimbulkan oleh cinta. bahkan, dikutip dari Times Magazine, para ahli mengatakan ada beberapa tahap proses kimiawi cinta, yaitu :
1. Penjajakan : adanya kontak indera kedua orang yang akan jatuh cinta, bukan hanya melalui pandangan mata tapi bisa juga lewat bau badan, pengalaman psikologis, serta perkembangan dan faktor genetiknya. kontak ini mampu membangkitkan reaksi-reaksi romantis di antara mereka, karena itulah seseorang nggak pernah bisa mengungkapkan alasannya saat ia tertarik pada pasangannya. mungkin saja pengalaman psikologis, atau bahkan faktor keturunan, yang membuatnya tertarik pada si A dan bukan si B lebih cantik dan seksi daripada si A.
2. Ketertarikan : Reaksi-reaksi romantis pada tahap awal tadi merangsang produksi senyawa phenylethylamine dan senyawa lain, seperti dopamine dan norepinephrine di otak. ketika mengalir ke seluruh tubuh, senyawa-senyawa ini akan menimbulkan perasaan gembira dan bahagia. yang berperan penting menimbulkan rasa cinta ini adalah senyawa phenylethylamine: efeknya bisa membuat seseorang tersipu malu sekaligus bahagia saat bertemu dengan orang yang disukainya. sayangnya, tahap ini nggak berlangsung lama karena tubuh memiliki keterbatasan dalam menghasilkan senyawa tersebut. pada umumnya, phenylethylamine dalam tubuh seseorang hanya mampu bertahan sekitar dua minggu empat tahun saja. jadi, apa boleh buat-menurut para ahli-ketertarikan pada seseorang akan berakhir setelah kebutuhan phenylethylamine tak bisa lagi dipenuhi otak. mereka menyebut tahap ketertarikan ini sebagai "kegiatan empat tahun". untuk membuktikan tahap ini, Helen Fisher, pengarang buku Anatomy of Love, melakukan pengamatan terhadap perkawinan dalam 62 budaya masyarakat yang berbeda. hasilnya, tingkat perceraian tertinggi ternyata terjadi pada usia empat tahun pernikahan. sayangnya, nggak ada pembahasan lebih lanjut apakah pernikahan yang bisa bertahan lebih dari empat tahun hanya pura-pura rukun atau memang 100% murni karena cinta?
3. Pengikatan : di sini tubuh menghasilkan senyawa endorfin, sejenis morfin yang berfungsi menenangkan dan mengurangi rasa sakit. senyawa ini mampu menimbulkan perasaan damai, aman, dan tenteram. itulah alasannya kenapa seseorang akan jadi sedih, gelisah, bahkan marah, saat ditinggalkan oleh pasangannya. dan jika endorfin alami nggak lagi diproduksi tubuh, endorfin buatan bisa didapat dari narkotika atau alkohol. tentu saja, jika seseorang terus-menerus mengonsumsi endorfin 'palsu', otaknya akan mengalami kerusakan. jadi, tahap ketiga ini merupakan fase penting bagi kelangsungan hubungan cinta seseorang. ketika berada pada tahap ini, cintailah pasangan apa adanya, agar hubungan yang sudah terjalin bisa terus berlanjut meskipun persediaan endorfin dalam tubuh kita dan pasangan sudah mulai habis, oke?
Hormon-hormon cinta...
selain hormon utama {phenylethylamine}, ternyata ada beberapa hormon cinta lain yang men-support manusia ketika sedang dimabuk asmara, yaitu:
Feromon : hormon ini sama persis dengan hormon yang diproduksi ratu lebah untuk mengenali jenis lebah yang berasal dari kawanannya. artinya, ketika naksir seseorang, tubuh kita akan secara otomatis mengeluarkan wewangian khusus. dan jika cowok yang kita taksir merasa cocok dengan wangi tersebut, maka cinta kita pun akan terbalas.
Oxytocin : Hormon yang membuat seseorang selalu merasa ingin dipeluk atau dicium oleh pasangannya. hormon ini sangat berpengaruh dalam mendekatkan suatu hubungan.
Vasopressin : hormon yang mempengaruhi tingkah laku seksual dan tingkat kesetiaan seseorang pada pasangan. semakin tinggi kadar vasopressin, maka orang tersebut akan semakin setia pada pasangannya.
Dopamine : pernah dengar pendapat bahwa orang akan terlihat ber-sinar atau tambah cantik saat sedang jatuh cinta? nah, hormon inilah yang bekerja pada tampilan fisik seseorang sehingga membuatnya terlihat lebih 'kinclong'. so, kalau ingin terlihat lebih cantik, jangan ragu untuk jatuh cinta, ya!
Neuropinephrine : hormon pemicu semangat. hormon ini memicu aliran darah untuk mengalir lebih cepat, sehingga tubuh merasa enerjik dan selalu happy. itulah sebabnya mengapa seseorang yang sedang jatuh cinta selalu merasa happy dan cerah ceria.
So, kalau begitu, dari mana datangnya cinta? benarkah ia datang dari indera, terus ke otak, lalu turun ke hati? atau mungkin ada teori lain tentang cinta? yang pasti, cinta selalu memberi sebuah pengalaman berharga bagi kehidupan seseorang, bagaimana pun prosesnya. cinta memang selalu dipenuhi misteri. mereka, yang bermain dengannya, menyebut cinta sebuah permainan. mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya impian. sedangkan mereka yang mencintai, cinta adalah keabadian. oh, cinta, memang berjuta rasanya.

No comments:

Post a Comment